Friday, May 2, 2008

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

ADMINISTRASI PENDIDIKAN & PERILAKU ORGANISASI

( E. Mark Hanson )

KOMUNIKASI ORGANISASI

MODEL KOMUNIKASI S – M – C – R

Model S – M – C – R sebagaimana diilustrasikan pada gamabr 9 -1, tersususn dari bagian – bagian komponen berikut : ( 1 ) sumber ( atau pemula) pesan yang tersandi dalam tulisan, lisan atau beberapa bentuk lain; (2) pesan, yang merepresentasikan gagasan yang dikirimkan; (3) saluran ( medium) melalui pesan yang hilang; dan (4) penerima pesan sandi.

TEORI & KOMUNIKASI KLASIK

Teori klasik telah menetapkan gagasan tentang bagaimana seharusnya proses komunikasi beroperasi, atau siapa seharusnya mengatakan melalui saluran apa, bagi siapa dampaknya. Sebagaimana Roger menyimpulkan “ Komunikasi menjadi formal, hirarki dan terencana; tujuannya untuk memperoleh pekerjaan yang dilakukan, untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas. Dalam ringkasannya, Taylorism memandang komunikasi seperti satu sisi vertikal ( atas – bawah ) dan tugas – tugas yang berkaitan.

Pemusatan orentasi teori klasik, komunikasi merupakan pengiriman informasi. Proses komunikasi dipandang sebagai sebuah ember yang membawa pesan dari satu orang ke orang lain.




KOMUNIKASI & HUBUNGAN SEKOLAH KEMANUSIAAN

Dengan orentasi hubungan kemanusiaan, dan khususnya ketika dikembangkan pada teori kelompok Sosial Politik, kembali memperhatikan terhadap kekurangan yang nampak dan aspek informal model S – M – C – R.

“ Secara signifikan kata ‘commom’, ‘ commune’, dan ‘communication’ mempunyai akar etimologi yang sama, observasi Roger. Komunikasi tidak hanya sebuah masalah tindakan dan reaksi; hal ini merupakan sebuah pertukaran transaksional anatara satu individu atau lebih. Dalam kontek ini, komunikasi dapat didefinisikan sebagai pertukaran pengertian.

TEORI KOMUNIKASI DAN SISTEM TERBUKA

Dalam kontek sistem terbuka, komuniaksi dapat didefinisikan sebagai pertukaran pesan dan pemahaman dianatara sebuah organisasai dan lingkungannya, seperti halnya anatara jaringan dan sub sistem yang saling bergantung. Komunikasi merupakan perekat yang memegang sebuah organisasai bersama – sama dan keharmonisannya.

Teori sistem terbuka memuat orentasi, sebagaimana Katz dan Kahn meyimpulkan bahwa komunikasi tidak dapat difahami semata – mata sebagai sebuah proses pengiriman pesan antara pengirim dan penerima. Komunikasi hanya dapat difahami dalam hubungannya dengan sistem sosial yang terjadi di dalamnya.

Dalam ringkasannya, proses komunikasi dalam sebuah organisasi harus diuji dan difahami dengan sungguh – sungguh, dalam 3 level depicted dalam model S – M – C – R, termasuk yang meliputi (1) proses pengiriman dan penerimaan pesan melalui saluran khusus; (2) rintangan formal dan informal dan proses fasilitator; dan (3) keanekaragaman sosial, politik, budaya, dan lingkungan ekonomi yang mengelilingi dan menembus setiap aspek dari proses komunikasi.

KEADAAN HIRARKI

Everett Rogers mendefinisikan sebuah organisasi seperti sebuah sistem individu yang stabil yang bekerja bersama – sama untuk mencapai, melalui sebuah tingkatan hirarki dan pembagian kerja untuk tujuan umum. Kunci utama fungsi dari susunan organisasi adalah untuk mendefinisikan, menyalurkan, dan memberikan pesan untuk bertindak, kemudian menyediakan stabilitas dan sesuatu yang memungkinkan. Dalam istilah teori informasi, “ Katz dan Kahn menyimpulkan. “ komunikasi yang tertutup menghasilkan kekacauan dalam suatu sistem.”

Komunikasi Vertikal

Siapapun yang bekerja dalam sebuah keadaan hirarki dan telah melihat arus naik dan turunnya mengakui bahwa nada dan intensitas komunikasi yang sering benar – benar berbeda, tergantung apakah hanya menuliskan untuk atasan atau bawahan. Krivonos menyimpulkan penemuan yang berdasarkan kepustakaan terhadap meningkatnya cara komunikasi sebagai berikut.

  1. Bawahan cenderung meningkatkan informasi dengan sebuah cara, yang mana atasan mereka memperbolehkannya.

  2. Bawahan cenderung untuk menceritakan atasan mereka tentang apa yang mereka ingin ketahui.

  3. Bawahan cenderung untuk menceritakan atasan mereka tentang apa yang mereka pikir dan dengar.

  4. Bawahan cenderung untuk menceritakan atasan tentang sesuatu informasi yang merefleksikan sesuatu hal pada mereka sendiri ataupun tidak merefleksikan diri mereka sendiri secara negatif.

Penyaringan Komunikasi

Konsep ini menyarankan bahwa informasi mengalir keatas mengarah keastas yang bersifat menghina atau kritikan mendasar yang merefleksikan kejadian pada level bawah yang telah disaring ( dibersihhkan) pada masing – masing level, seperti halnya bergerak secara hirarki.

Lewis berpendapat bahwa ada tiga faktor interpersonal yang mungkin meliputi; (1) kepercayaan bawahan terhadap atasan mereka (akankah saya memperoleh tambahan karena tugas sekolah?); (2) persepsi yang dimiliki bawahan dalam mengontrol subordinat untuk masa depan mereka; dan (3) mobilitas aspirasi bawahan (ini dapat mempengaruhi saya untuk memperoleh gaji poko).

Kesimpulannya, komunikasi vertikal sering meyimpang antara atasan dan bawahan karena persyaratan informasi mereka yang berbeda, seperti halnya kritikan yang mereka rasakan dalam peran mereka. Ketidakleluasaan lebih besar mengalir bebas dari komunikasi yang meningkat pada komunikasi tambahan, sebagaimana dibahas dalam bab selanjutnya.



Komunikasi Horisontal - Rumor dan Selentingan

Organisasi cenderung menghilangkan semangat jalannya komunikasi sepanjang garis horisontal, karena jalan yang resmi dielakkan. Komunikasi horisontal pada level hirarki yang sama biasanya kurang menjadi sasaran untuk penyimpangan, karena referensi pemahaman yang biasa dan perlakuan yang kurang.

Komunikasi yang berlangsung tersebut juga menghargai garis vertikal ataupun horisontal yang sedang berjalan, yang disebut dengan selentinga. Lewis menulis bahwa informasi berjalan selama ada rumor, hal ini cenderung untuk melalui tiga tipe perubahan.” Perubahan pertama adalah leveling ; leveling merupakan kemerosotan yang jelas, menyederhanakan kontek dan kualifikasi. Perubahan yang kedua adalah sharpening,pilihan hidup dan penetapan data yang dramatis. Perubahan informasi ketiga adalah assimilation;yakni kecenderungan orang untuk mengatur atau memodifikasi rumor.

Informasi yang terlalu berat

Miller meyimpulkan tujuh hasil yang memungkinkan dari informasi yang terlalu berat: (1) omission kelalaian: kegagalan sementara untuk memproses beberapa informasi;(2) error kesalahan: proses infromasi yang tidak benar: (3) queing antri: menunda respon selama periode yang masih sibuk; filtering penyaringan: tidak memproses tipe – tipe informasi yang pasti;(5) generalizing: mengurangi level spesifikasi; (6) multiple channels banyak saluran atau jalan: proses informasi melalui jalan resmi yang lain, seperti dalam desentralisasi; (7) escape pelarian: melarikan diri dari tugas atau lepas tanggungjawab.

Jaringan Komunikasi

Sebuah jaringan diperoleh dari sebuah tubuh individu yang bersifat spesifik yang terkoneksi seperti hubungan dalam proses komunikasi. Katz dan Kahn menetapkan lima isu penting seputar jaringan komunikasi dalam organisasi.

  1. Bentuk putaran. Apakah jaringan mentertakan keseluruhan organisasi atau hanya sebuah sub sistem kecil, seperti pegawainya?

  2. Proses transmisi. Apakah sirkulasi pesan yang sama tidak mengubah keanggotaan jaringan, atau ini dapat dimodifikasi pada pilihan langsung di dalam suatu sistem?

  3. Kapasitas umpan balik. Apakah jaringan didesain untuk mengelilingi umpan balik terhadap yang menetapkan, atau berakhir pada beberapa temapt yang berada di garis bawah?

  4. Efisiensi. Seberapa cepat dan akuratnya informasi dapat disirkulasikan melalui jaringan?

  5. Jaringan/serangan organisasi. Bagaimana mengakhiri serangan antara sistem pengiriman jaringan dan fungsi kebutuhan dari sebuah organisasi?

Berikut ini kesimpulan secara umum yang berasal dari percobaan jaringan komunikasi kelompok kecil.

  1. Pusat jaringan, seperti roda, cenderung lebih cepat dengan sedikit kesalahan untuk permasalahan yang lebih mudah.

  2. Contohnya permasalahan, jaringan desentralisasi paling efisien karena semua partisipan dapat mengeksplor jawaban dan lebih memperkenalkan secara langsung jalan keluar yang memungkinkan.

  3. Desentralisasi jaringan lebih efektif ketika kreatifitas atau pemikiran yang sesuai dibutuhkan.

  4. Semua jaringan menjadi lebih efisien sebagai keanggotaan yang menemukan bagaimana untuk mengorganisasikan mereka sendiri untuk sebuah ditribusi informasi yang sistematik.

  5. Partisipan di dalam jaringan desentralisasi cenderung lebih puas.

  6. Individu merupakan seseorang yang berpusat pada jalannya komunikasi, dan positif dalam mengatur mereka, secara normal diidentifikasi seperti pemimpin.

Medium Komunikasi

Sejumlah tipe penelitian telah dilakukan untuk membandingkan keefektifan berbagai macam pemahaman komunikasi yang sering digunakan di dalam organisasi, seperti (1) hanya lisan, (2) hanya tulisan, ( 3) menggunakan papan buletin, (4) rumor, dan (5) lisan dan tulisan.

Mitchell menulis, “ Hasil biasanya sama: Tulisan ditambah pesan lisan menghasilkan penyimpangan yang paling besar. Pertukaran lisan yang kedua efektif diikuti oleh pesan tertulis, papan buletin, dan selentingan.”

HAMBATAN UNTUK KOMUNIKASI

Hambatan berkomunikasi, dari rintangan penuh untuk distorsi minor, dapat muncul hampir pada beberapa poin di dalam proses yang diilustrasikan pada gamabr 9 – 1. Pada kontek lain, berbagai macam hambatan atau distorsi, terkadang mengarah pada kegaduhan, telah dibahas seperti penyaringan dan komunikasi yang terlalu berat.

Bentuk organisasi

Kompleknya organisasi pendidikan mempunyai volume kertas yang besar yang berjalan melewati mereka di beberapa peristiwa yang diberikan. Ditambah lagi, dalam sebuah organisasi yang besar seringnya memberikan laporan dengan beratus – ratus halaman. Untuk memastikan mereka membaca, biasanya para atasan mempersiapkan sintesa materi mereka pada beberapa halaman. Sintesa ini secara signifikan memungkinkan mempertinggi kesalahpahaman.

Persepsi yang selektif

Kita tidak dapat menyatukan sesuatu yang kita lihat atau dengar, untuk itu kit a hanya mengambil sebagian saja. Sebagaimana Lane, Corwin, dan Monahan menulis,” Pengurus sekolah merupakan seseorang yang memikirkan istilah efisiensi di dalam dunia, yang mana berbeda dari guru mereka yang mungkin berpikir tentang objektifitas pendidikan, permasalahan siswa, dan kondisi pekerjaan.”

KOMUNIKASI NONVERBAL

Kami mengirim pesan nonverbal melalui berbagai media, seperti berikut

  1. Jarak : Bagaimana jarak kita berdiri dari seseorang yang menyarankan sesuatu tentang hubungan kita terhadap mereka. Jarak mungkin merefleksikan status atau keintiman.

  2. Pakaian: Pakaian kita banyak mengatakan bagaimana kita ingin untuk merepresentasikan diri kita- konserfatif, kaya, sendu, tidak terpusat. Cara berpakaian kita sendiri dapat menciptakan tensi.

  3. Kontak fisik: Berjabat tangan, menepuk kedua tangan, mencium pipi, dan memeluk, semua merefleksikan berbagai tingkatan dari sebuah persahabatan.

  4. Ekpresi wajah: Bermuka masam, menguap, tersenyum, dan mengangkat alis, semua hampir mengakui pemahaman secara universal.

  5. Isyarat : beberapa isyarat hampir mengakui pemahaman secara universal, seperti menganggukkan kepala tanda untuk tidak atau setuju, selain itu dapat kaitkan dengan budaya yang utama atau bahkan untuk keunikan yang dimiliki seorang individu.Emosi pikiran kita sering dapat dibaca dalam isyarat tangan kita seperti halnya dalam mata kita.

ANALISA KOMUNIKASI

Roger menceritakan pada kita bahwa ada tiga tipe konsekwensi komunikasi: Perubahan di dalam pengetahuan yang dimiliki oleh penerima, sikap yang dimiliki oleh penerima, dan perilaku dasar yang dimiliki oleh penerima.

Ketika menganalisa proses komunikasi, permasalahan tidak dapat muncul secara sederhana pada sebuah kegagalan dalam komunikasi.Permasalahannya salah satunya bukanlah komunikasi akan tetapi persetujuan. Ketika menganalisa proses permasalahan, terdapat emapat pertanyaan utama yang harus disikapi: (1) Apa situasi dari komunikasi tersebut? (2) Tujuannya apa? (3) Apa logistiknya? Dan (4) apa konsekwensinya?

Situasi dimana kita berkomunikasi biasanya jatuh pada pola. Mitchell menuliskan, “ Peristiwa yang lebih penting, tidak pasti dan tidak diharapkan yakni kita lebih cenderung berkomunikasi dengan yang lain.”

Logistik komunikasi juga harus dianalisa. Isu logistik menyertakan jalannya permasalahan dan jaringan yang digunakan, kelengkapan jaringan, biaya yang menyertainya, dan waktu yang dibutuhkan.Isu logistik mudah terabaikan dalam keadaan di sekolah, karena kita cenderung bergantung pada metode tradisional, seperti mengirim surat ke rumah.

Cara lain untuk penguatan sebuah proses yakni melaksanakan sebuah analisa jaringan komunikasi. Berikut kegiataan yang dapat membantu di dalam pelaksanaan sebuah analisa jaringan.

  1. Melakukan sebuah komunikasi sosiogram yang memetakan siapa yang memperoleh pesan apa ketika melalui saluran yang mana dengan medium apa.

  2. Berapa lama mengambil sebuah pesan untuk memperolah jaringan yang dilewati, dan seberapa akuratnya pada akhir perjalanan?

  3. Apakah kualitas dan karakter umpan balik yang mengembalikan pesan pengirim?

  4. Apakah ada beberapa rintangan komunikasi yang nampak dalam sebuah jaringan?

  5. Dapatkah beberapa komunikasi unik berperan dalam mengidentifikasi jaringan, seperti hubungan, jembatan, opini pemimpin atau isolasi?

  6. Tipe pesan apa yang berjalan melalui jaringan yang paling cepat?

Pendek kata, sebuah analisa proses komunikasi biasanya penting untuk meningkatkan keefektifan, baik pertimbangan formal atau informal, komunikasi verbal atau non verbal.

KESIMPULAN

Komunikasi dengan klarifikasi dan perasaan senang bukanlah tugas sederhana.Bagaimanapun, ada berbagai macam orentasi terhadap, bagaimana hal ini dapat lebih efektif dibawa.Teori klasik, teori sistem sosial, dan teori sistem terbuka seluruhnya tergabung pada sebuah perspektif terhadap proses komunikasi; siapa yang seharusnya berkata, melalui jalan yang mana, untuk siapa, dan apa dampaknya. Teori klasik menekankan bahwa proses komunikasi eksis untuk menfasilitasi perintah dan kontrol manajer terhadap karyawan di dalam sebuah peristiwa formal, hirarki dan cara langsung yang cenderung menurun. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas.

Orentasi system social ( hubungan manusia ) menyarankan bahwa untuk menjadikan efektif, komunikasi harus mempunyai dua – cara, dan pemahaman akan pesan sebanyak mungkin yang ditemukan di dalam susunan psikologi dari penerima pesan seperti halnya dengan si pengirim pesan.Saluran dapat menjadi tidak formal seperti halnya formal dan mengikutsertakan seseorang yang mempunyai ketertarikan dalam sebuah subjek yang istimewa.

Orentasi siswa yang terbuka, menetapkan proses kerja komunikasi terhadap gambaran berbagai macam subsistem dari sebuah organisasi pada kolaborasi keseluruhan. Orentasi ini menetapkan bahwa antara pengirim dan penerima, proses komunikasi harus menembus masuk pada perbedaan kelas social, nilai budaya, orentasi waktu dan keseluruhan tipe etnosentris.

Tidak satupun kerangka konseptual diperkenalkan di dalam bab yang menjadi ukuran hambatan untuk berkomunikasi. Komunikasi menghambat keberadaan level mikro ( unit sosial ) yang juga eksis pada level makro ( nasional ). Pada tingkatan makro, lebih selektif terhadap persepsi, beban yang terlalu berat, dan tujuan penyaringan eksis yang besar.Barangakali salah satu hambatan terbesar untuk berkomunikasi pada level makro ini adalah kelalaian – kekurangan yang pada umumnya berpusat tentang apa yang terjadi di sekitar kita.

Pada beberapa kasus, baik membahas kemungkinan – kemungkinan ataupun permasalahan komunikasi yang terjadi pada level makro maupun mikro banyak menyisakan pekerjaan yang dilakukan untuk menentukan bagaimana suatu proses dapat ditingkatkan.




No comments: